Klasifikasi mass wasting:
- Slow flowage (gerakan lambat)
Gerakan lambat meliputi rayapan dan
solifluksi. Rayapan (creep) adalah pemindahan massa batuan
yang lambat hingga tidak mudah diamati.
Menurut bahan yang dipindahkan dan cara pemindahannya masih dapat
diklasifikasikan lagi menjadi:
● Rayapan tanah (soil creep):
Yaitu
gerakan massa tanah/batuan secara lambat ( <1cm/th ) menuruni
lereng, sebagai akibat gravitasi. Akibat dari adanya rayapan ini
tidak jelas hanya saja pada tiang telepon, tiang listrik, pohon-pohon
menjadi miring/agak miring. Lahan seperti ini tidak baik untuk
dijadikan lahan persawahan ataupun untuk permukiman.
● Rayapan puing hasil rombakan batuan (talus creep),
Rayapan puing hasil rombakan batuan (talus creep),pada
prinsipnya sama dengan soil creep, hanya bahannya saja yang berbeda.
Gejala ini banyak terjadi pada daerah-daerah yang mengalami
pergantian antara pembekuan dan pencairan kembali.
● Rayapan batu (rock creep):
Apabila bahan-bahan yang bergerak berupa bongkah-bongkah besar dengan
gerakannya yang perlahan-lahan.
● Rayapan lawina batuan (rock glacier creep):
Dilihat dari segi bahannya sama dengan rock creep. Perbedaannya
adalah bahwa pada rayapan lawina, batuan tampak seperti anak-anak
sungai (bercabang-cabang yang menggerakan massa batuan tersebut
menuruni lereng).
● Solifluksi, yaitu pengaliran massa batuan yang jenuh akan air.
Hal ini terjadi terutama di daerah dingin (daerah lintang tinggi dan
di daerah pegunungan tinggi). Oleh karena itu, jelaslah bahwa dalam
proses ini terdapat kadar air yang tinggi, namun demikian air dalam
hal ini tidak menjadi faktor pengangkut. Ada beberapa faktor yang
mendorong untuk terjadinya solifluksi, yaitu:
· Proses pelapukan berlangsung cepat
· Adanya persediaan air yang cukup, biasanya dari pencairan salju
· Adanya lereng yang curam dan tidak bervegetasi
- Rapid flowage (gerakan cepat),
Pemindahan cepat ini disebabkan oleh adanya kadar air yang lebih
tinggi, sehingga batuan/tanah yang bergerak itu jenuh. Oleh karena
itu, diperoleh kesan bahwa batuan itu mengalir. Pemindahan secara
cepat ini meliputi:
● Aliran
tanah (Earth
flow)
Adalah
aliran
massa batuan yang jenuh air menuruni lereng.
Gerakan/ aliran ini dibedakan sebagai berikut:
- Earth Flow murni, alirannya sejajar permukaan.
- Gabungan earth flow dan mendatar (slumping, kadang-kadang alirannya intermittent dan mengalami rotasi ke belakang (back ward rotation)
● Aliran lumpur (Mud flow)
yaitu aliran
hancuran batuan halus yang bercampur dengan air melalui
lembah-lembah, terjadi didaerah iklim kering.
Penyebabnya adalah:
- Material tidak kompak, melicin jika basah.
- Berada di lereng terjal.
- Ada air yang bergerak.
- Vegetasi jarang.
● Lawina hasil rombakan (Debris avalanche)
yaitu
aliran hancuran batuan halus yang bercampur dengan air melalui
lembah-lembah, terjadi didaerah iklim kering.
- Very rapid flowage (gerakan sangat cepat), gerakan ini didominasi pengaruh gravitasi.Gerakan ini meliputi slumping, debris slide, rock slide, debris fall, dan rock fall.
♦ slumping (nendatan) adalah merupakan gerakan massa tanah
atau batuan secara terputus-putus dan hanya menempuh jarak dengan
memperlihatkan gerak berputar ke belakang, hingga tampak pada
permukaannya seperti yang disesar naikan. Seringkali tanah nedat itu
merupakan suatu rangkaian, sehingga tampak berteras-teras kecil.
Penyebab slumping yang terpenting adalah pengirisan di bawah lereng
oleh sungai, gelombang atau secara antropogenis.
♦ Debris slide merupakan lahan longsor yang biasa, tidak
terjadi gerakan ke belakang melainkan batuan itu berguling-guling
atau meluncur ke bawah. Kadar airnya rendah. Jika kadar airnya tinggi
akan terjadi debris avalanhce.
♦Rock
Slide,
adalah gerakan batuan meluncur diatas bidang batas lapisan atau
bidang retakan yang miring.
The
Park Service released several photos of the rock slide, and this is
the best one. Photo taken on June 4, 2006. This slide keeps
getting bigger and bigger.
♦ Debris fall. Kalau lereng tempat bahan bahan rombakan itu
bergerak sangat curam, maka gerak bahan rombakan bongkah batuan bukan
meluncur tetapi jatuh. Dengan demikian gejala iti tidak dinamakan
lahan longsor, melainkan dinamakan jatuhan bahan rombakan (debris
fall).
Complex debris fall at Port Noffer (summer 2008).
♦ rock fall. Apabila lereng tgak lurus, maka yang terjadi
adalah rock fall.
Rock fall and collapse, Villians of
Ure. Slope instability relates to the presence of a weak band of clay
and broken rocks that rests on the surface of the thick, lower lava
flow and renders the upper, thin lava flows unstable.
- Terban/ amblesan (subsidence), gerakan massa batuan tipe ini adalah ke bawah atau vertikal tanpa disertai gerakan mendatar/horisontal. Hal ini dapat terjadi apabila atap goa bawah tanah runtuh, ketika tidak kuat menahan lapisan batuan yang ada di bagian atas goa. Subsidence juga bisa terjadi karena adanya tenaga tektonik yang dapat menimbulkan patahan ada kulit, sehingga terjadi patahan. Patahan tersebut ambles ke bawah dan dapat berupa slenk.
3. Erosi
Erosi adalah suatu proses geomorfologi, yaitu proses pelepasan dan
terangkutnya material bumi oleh tenaga geomorfologis baik kekuatan
air, angin, gletser
atau gravitasi. Faktor yang mempengaruhi erosi tanah antara lain
sifat hujan, kemiringan lereng dari jaringan aliran air, tanaman
penutup tanah, dan kemampuan tanah untuk menahan dispersi dan untuk
menghisap kemudian merembeskan air kelapisan yang lebih dalam.
Faktor-faktor lain yang mempengaruhi erosi tanah
adalah:
- Iklim: Faktor iklim yang berpengaruh adalah curah hujan, angin, temperatur, kelembapan, penyinaran matahari. Banyaknya curah hujan, intensitas dan distribusi hujan menentukan dispersi hujan terhadap tanah, jumlah dan kecepatan aliran permukaan, serta besarnya kerusakan erosi. Angin selain sebagai agen transport dalam erosi beberapa kawasan juga bersama-sama dengan temperatur, kelembaban dan penyinaran matahari terhadap evapotranspirasi, sehingga mengurangi kandungan air dalam tanah yang berarti memperbesar investasi tanah yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepekaan erosi tanah.
- Topografi: kemiringan lereng, panjang lereng, konfigurasi, keseragaman, dan arah lereng mempengaruhi erosi. Kemiringan lereng dinyatakan dalam derajad atau persen. Kecuraman lereng memperbesar jumlah aliran permukaan, dan memperbesar kecepatan aliran permukaan, sehingga dengan demikian memperbesar daya angkut air. Semakin besar erosi terjadi dengan makin curamnya lereng.
- Vegetasi, berperan untuk mengurangi kecepatan erosi. Kaitannya jenis tumbuhan, aliran permukaan dan jumlah erosi adalah seperti dalam Tabel berikut:
- No.Jenis tanahJenis TumbuhanAliran permukaan(% terhadap CH)Erosi (ton/ha/th)1.Podsolik merah kuning(lereng 15%)Alang-alang3,30,7Alang-alang +semak0,50,7Albazia +semak campuran5,80,7Alabazia tanpa semak (umur 3 th)71,479,82.Latosol (lereng 35%)Rumput utuh4,40,2Rumput diinjak-injak17,21,0Fiscus allastica21,443,1Fiscus allastica + semak-semak2,003.Regosol (lereng 30%,19%, 30%, 21%)Alag-alang, jagung, kacang tanah11,9345,0Alang-alang + gelagah5,03,5Semak lantana2,15,1Alang-alang dibakar 1 x5,07,3
Sumber: Arsyad (1989)
- Tanah. Kepekaan tanah terhadap erosi tergantung pada sifat-sifat tanah yang mempengaruhi laju infiltrasi, permeabilitas, kapasitas menahan air dan struktur tanah.
- Manusia. Manusia dapat mencegah dan mempercepat terjadinya erosi tergantung bagaimana manusia mengelolanya.
Setiap proses erosi merupakan gabungan dari beberapa subproses, yaitu
dimulai dengan pengambilan hasil pelapukan yang terangkut juga
sebagai alat pengikis. Butir-butiran batuan secara bersama-sama dalam
pengangkutan, saling bersinggungan dan saling bergesekan satu sama
lain. Cara pengangkutan terhadap bahan terjadi berbeda-beda: ada yang
terapung di permukaan, digulingkan, digeser dan sebagainya.
Untuk itu, dalam memperjelas bagaimana hubungan dari antar proses
disajikan dalam Tabel berikut:
- Pelaku erosiProses pengambilanBahan lepasProses pengikisan oleh bahan yang diangkutProses saling mengikisantara bahan yang diangkutCara pengangkutanAir mengalirHydrolic actionatau fluviraptionCorrasion atauabrasion dancorrosionAttritionFlotation, SolutionSuspension, Salta-tion,TractionGelombangdan aruslaut/ danauHydrolic actionCorrasion atauabrasion dancorrosionAttritionFlotation,SolutionSuspensionSaltation, TractionAir tanah-corrosion-SolutionAnginDeflationCorrasion danabrasionAttritionSuspensionSaltation, TractionGletserScouringPluckingCorrasion/ abrasiondan gougingAttritionSuspensionTraction
Sumber: Adiwikarta & Akub, 1977
Penjelasan terhadap istilah-istilah yang ada dalam Tabel diatas,
adalah sebagai berikut:
● Hydraulic action atau fluviraption adalah
pengambilan bahan lepas oleh air mengalir, oleh gelombang dan arus
laut. Kalau pengambilan itu dilakukan oleh angin dinamakan deflation
(deflasi), sedangkan kalau dilakukan oleh gletser dinamakan
scouring. Dengan sendirinya air tanah tidak mengambil bahan lepas.
●Plucking adalah lepasnya batuan oleh gletser akibat dari
pembekuan pada celah-celah batuan yang dilampaui gletser, sedangkan
sapping sama dengan plucking, tetapiditujukan kepada dasar
lembah.
●Corrasion (korasi) atau abrasion (abrasi) adalah
lepasnya butiran-butiran batuan dari batuan induknya disebabkan oleh
tumbukan atau gesekan batuan lain yang sedang dalam pengangkutan.
●Corrosion (korosi) adalah lepasanya butiran-butiran batuan
oleh proses pelarutan. Mudah dipahami bawa angin tidak dapat
melarutkan.
●Gouging adalah pembuatan cekungan pada permukaan batuan
oleh pengerjaan gletser.
●Attrition (atrisi) adalah peristiwa saling bergesekan dan
saling bertumbukan antara butiran-butiran batuan yang bersama-sama
dalam pengangkutan, sehingga butiran-butiran itu makin lama makin
kecil.
●Flotation adalah cara pengangkutan diatas permukaan tenaga
pengangkutnya (terapung). Dari kelima pelaku erosi hanya air mengalir
(sungai) dan air laut/danaulah yang dapat mengangkut dengan cara ini.
●Solution (larutan) berarti benda yang diangkut itu
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tenaga/zat pengangkut.
Cara ini berlaku untuk butiran-butiran yang halus ringan, seperti abu
di dalam udara atau lanau dalam air. Cara ini disebabkan oleh
turbulensi dari tenaga pengangkut.
●Saltation berarti cara pengangkutan yang menyebabkan bahan
yang pengangkut itu melompat-lompat pada dasar tempat tenaga
pengangkut bergerak.
●Traction adalah cara pengangkutan dengan jalan digulingkan/
digelundungkan atau digeser-geser pada dasar tempat tenaga pengangkut
bergerak.
No comments:
Post a Comment