- Jenis Jenis Pelapukan KimiawiPelapukan kimiawi, yaitu pelapukan yang ditimbulkan oleh reaksi kimia terhadap massa batuan. Air, oksigen dan gas asam arang mudah bereaksi dengan mineral, sehingga membentuk mineral baru yang menyebabkan batuan cepat pecah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas pelapukan kimiawi :
- Komposisi batuan
Ada mineral yang
mudah bereaksi dengan air, oksigen dana gas asam arang, ada juga yang
sulit. Bagi mineral yang mudah bereaksi dengan air, oksigen dan gas
asam arang akan cepat lapuk daripada mineral yang sulit bereaksi
dengan air, oksigen dan asam arang.
- Iklim
Daerah
yang mempunyai iklim basah adan panas misalnya ilim hujan tropis akan
mempercepat proses reaksi kimia, sehingga batuan menjadi cepat lapuk.
- Ukuran batuan
Makin
kecil ukuran batuan makin intensif reaksi kimia pada batuan tersebut
berarti makin cepat pelapukannya.
- Vegetasi dan binatang
Dalam
hidupnya vegetai dan binatang menghasilkan asam-asam tertentu,
oksigen dan gas asam arang sehingga mudah bereaksi dengan batuan.
Artinya vegetasi dan binatang ikut mempercepat proses pelapukan
batuan.
Adapun
jenis-jenis pelapukan kimiawi adalah sebagai berikut:
- Hidrolisa
Yaitu pelapukan kimia yang disebabkan oleh air yang bereaksi langsung
dengan mineral penyusun batuan, terjadi pengantian kation metal
seperti K+, Na+, Ca++, Mg++,
oleh ion H+. Bisa juga disebut reaksi senyawa air dengan
senyawa lain yang menyebabkan senyawa bersangkutan terurai menjadi
basa dan asam serta terlepas dari struktur mineral. Contoh hidrolisa
adalah seperti berikut:
4NaAlSiO3O8 + 6H2O --------->
Al4Si4O10(OH+8Si)2 + Na+
(albit) (air) +4OH
kaolinit
- Oksidasi
Yaitu pelapukan kimia yang disebabkan reaksi oksigen terhadap
mineral besi terhadap batuan terutama jika batuan dalma keadaan
basah. Pengaruh oksidasi tampak jelas pada batuan yang mengandung
besi. Perubahan warna akibat oksidasi dapat mudah diamati. Salah satu
reaksinya dapat digambarkan dalam persamaan berikut:
4FeO + 3H2O + O2 -------> 2FeO33H2O
Warna
coklat pada batuan itu menunjukkan hasil oksidasi batuan yang
mengandung besi.
- Karbonisasi
Yaitu pelapukan yang dusebabkab oleh CO2 dan air
membentuk senyawa ion bikarbonat (HCO3) yang aktif
bereaksi dengan mineral-mineral yang mengandung kation-kation Fe, Ca,
Mg,Na dan K. Pada proses ini tejadi dekomposisi pada batuan atau
perubahan fisik.
CO2 bekerja sebagai faktor pelapuk yang
terpenting, air yang mengandung asam arang mempunyai daya melapukkan
yang kuat. Gas asam arang dalam air itu diperoleh dari udara atau
dari sisa tumbuh-tumbuhan. Batuan yang paling mudah lapuk oleh proses
karbonasi adalah batu gamping,dekomposisi batuan gamping adalah
seperti berikut:
CaCO3 + H2O + CO2 ------->
Ca (HCO3)2
CaCO3 : calsite
CaCO2 : Cacium bicarbonate
Cacium bicarbonate itu mudah larut dalam air, dengan demikian air
yang mengandung CO2 lebih mudah melarutkan Cacium
bicarbonate (CaCO3) dari pada yang tidak mengandung CO2.
- Hidrasi
Hidarasi berarti adsorpsi air, ardsorpsi air adalah penarikan air
oleh sesuatu zat, tetapi tidak terus masuk ke dalam zat tersebut,
melainkan hanya di permukaan saja. Berbeda dengan absorpsi dimana
meresapkan zat yang tertangkap itu ke dalam seluruh zat penangkap.
Contoh:
2Fe2O3
+
3H2O
----------> 2Fe2O33H2O
(hematit)
(air) (limonit)
Dengan demikian,
volume limonit>hematit, kristalin menjadi nonkristalin.
- Desilikasi
Yaitu
pelapukan kimia yang disebabkan oleh hilangnya silikat pada batuan
terutama basaltis.
- Pelarutan atau penghancuran (solution/dissolution)
Yaitu
pelapukan kimia yang disebabkan oleh mineral yang mengalami
dekomposisi karena pelarutan oleh air. Contoh: kuarsa mengalami
pelarutan.
SiO2
+ 2H2O
--------> Si(OH)4
No comments:
Post a Comment